Aku Merindukanmu

Untukmu dimanapun kamu, surat elektrik ini ku buat untuk dirimu, ayah ku..

Andai saja engkau masih hidup, mungkin usiamu kini genap 112 semester, ya, 56 tahun. Usiamu memang sudah setua itu di dunia.

Bagaimana kabar mu hari ini? Baik-baik saja kan?

Tak perlu juga kau jawab pertanyaan ini, karena aku hanya iseng.

Apakah penyakitmu hilang disana?

Tak perlu kau jawab, lagi lagi aku hanya iseng

Disana kau pasti di surga kan? Bagaimana disana?

Jika engkau ingin menjawabnya, silahkan. Siapa tau kamu iseng.

Aku yakin, alasan Allah mencabut nyawamu adalah karena Allah lebih menyayangimu dari pada kami, atas penyakit stroke yang kau derita selama hidup mu di dunia.
Tahukah kamu, minggu ini aku mendapat tugas mengenai seorang ayah, tapi karena kau sudah tiada, aku tak perlu mengerjakanya.  Terima kasih, pa. Sudah meninggal pun engkau tetap bisa membantuku.
Aku berharap, disana engkau mempunyai laptop atau komputer, agar kau bisa melihat surat elektrik-ku. Jika kau tidak mempunyainya, maka beli lah, jika uangmu tidak cukup, maka mintalah, jika tidak diberikan, maka pinjamlah! Hahaha tak perlu pa, itu tak perlu. Karena aku hanya iseng. Lihatlah, kau sudah tiada pun, aku tetap mengisengimu. 
Tapi benar, aku mohon, jika kau tidak sedang sibuk, iseng iseng lah datang ke mimpiku, aku akan senang menyambut kedatanganmu. Apalagi jika kau datang membawa hape baru, aku senang bukan kepalang. Lagi lagi tak perlu pa, tak perlu membawa hape baru. Kau cukup datang, dan mengucapkan "hai anaku, bagaimana kabarmu?" Aku akan sangat senang, maka datanglah malam ini, karena sampai sat ini, aku merindukanmu.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Cinta Elektrik

Minggu Pagi